Profil Sekolah Dan Jurusan
Nama: Aldy Eka Saputra
Kls: X TOI
SMK PGRI 1 NGAWI
Visi
“Terwujudnya sumber daya manusia bertaraf dunia yang
dilandasi iman dan taqwa serta keunggulan lokal”
Misi
·
Memberdayakan
potensi yang ada dalam bentuk sarana prasarana dan teknologi dan informasi
·
Meningkatkan
menejemen pelayanandan kepuasan kerja
·
Menciptakan
iklim organisasi yang sehat
·
Meningkatkan
sumber tenaga kependidikan secara terus menerus
1. Profil SMK PGRI 1 NGAWI
Berdiri
dan menerima siswa baru kelas I pada Juli 1964 dengan nama “STM Persiapan”
Ngawi bertempat di Aula milik Pemda Kab. Ngawi selama 2 tahun. Kepala sekolah
pertama yaitu Bapak. R. Samsirmihardjo juga sebagai Kepala sekolah Teknik
Negeri (Sederajat SMP) Ngawi dengan guru – gurunya sebagian besar dari guru STN
tersebut.
Dari
tahun ke tahun minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya meningkat,
sehingga mulai tahun 1968 bekerja sama dengan SMA Negeri 1 Ngawi untuk kegiatan
Belajar Mengajar STM Persiapan pada siang sampai sore hari. Untuk Ketenagaan
mengajar, STM Persiapan bekerja sama dengan Jawatan PUK, Jawatan Pengairan, PLN
disamping dari guru STN Ngawi.
Pada
waktu kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMA Negeri 1 Ngawi, Kepala Sekolah
dirangkap oleh Kepala SMA Negeri 1 Ngawi yaitu Bapak Martono,BA, sedangkan
Bapak R. Samsirmihardjo menjadi Wakil Kepala Sekolah.
Pada
saat itu Jurusan yang ada adalah Bangunan Gedung (BG), Bangunan Air (BA). Dan
beberapa tahun kemudian seiring dengan animo masyarakat Akan Jurusan Listrik
maka STM Persiapan membuka Jurusan Listrik.
Pada
Tahun 1985 Kepala Sekolah (Bapak Martono B.A) diangkat menjadi pengawas
DIKMENUM, maka diganti Bapak R. Samsirmihardjo dan Wakil Kepala Sekolahnya
Bapak Drs. Warsun Warsono.
Tahun
1988 ada pergantian nama Sekolah dari “STM Persiapan” menjadi “STM PGRI Ngawi”.
Pada tahun 1989 ada peraturan bahwa Sekolah Negeri (SMAN) tidak boleh ditempati
Sekolah Swasta pada siang hari. Dengan demikian KBM Siswa STM PGRI Ngawi pindah
tempat ke SDN Jururejo I, SDN Jururejo II, ada 6 kelas, SDN Jururejo IV ada 5
kelas sedangkan di lokasi sekolah sendiri (yang berada di jalan rajawali 32
beran ngawi) ada 3 kelas, Sehingga jumlah total rombel ada 14 kelas, .
Dengan
Pimpinan Bapak Drs. Warsun Warsono mulai ada peningkatan jumlah siswa dengan
Jurusan Bangunan dan jurusan Listrik kemudian Sekolah membuka jurusan baru
yaitu Mesin Mekanik Umum (MU), sedangkan Jurusan Bangunan yang semula ada
Bangunan Air dan Bangunan Gedung, untuk jurusan Bangunan Air ditutup karena
tidak ada pendaftar atau peminatnya.
Pada
saat itu Rombongan belajar mencapai 18 kelas hanya saja sarana praktek
dirasakan sangat kurang, hal tersebut mengingat lahan tanah dan ruang belum
berkembang preaktek siswa menyewa di BLP Madiun. Dalam perjalanan dan
perkembangannya mulai bulan Juli 1991 Bapak Drs. Warsun Warsono diangkat
menjadi Kepala SMA Negeri Sine, kemudian ada peraturan bahwa Kepala Negeri dilarang
merangkap Kepala Sekolah Swasta meskipun Sore ataupun siang hari.
Maka
dari itu Bapak Drs. Karjan di tunjuk menjadi Kepala Sekolah di STM PGRI Ngawi
sejak tahun 1969. Bapak Drs. Karjan memiliki latar belakang Teknik dari STN
Bangunan Gedung, STM N Jurusan Bangunan Gedung dan terakhir sarjana pendidikan.
Dalam
perkembangan Kepala Sekolah selanjutnya setelah Bapak Drs. Karjan, kursi Kepala
Sekolah SMK PGRI 1 NGAWI di isi oleh Bapak Drs. H. Hidayat Machruf, M.Pd.
Hingga Sekarang tahun pelajaran 2015/2016.
Dalam
perjalanan dari masa ke masa nama STM PGRI berubah dari “ STM PGRI Ngawi “
Menjadi SMK PGRI 1 Ngawi. Terjadi perubahan istilah dari “ Jurusan “ sekarang
menjadi “ Kompetensi Keahlian “ antara lain :
1. Bangunan Gedung sekarang menjadi
Teknik Gambar Bangunan ( TGB )
2. Listrik Instalasi sekarang menjadi
Teknik Instalasi Tenaga Listrik ( TITL )
3. Mekanik Umum sekarang menjadi Teknik
Pemesinan ( TPm )
4. Mekanik Otomotif sekarang menjadi
Teknik Kendaraan Ringan ( TKR )
5. Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ )
6. Akomodasi Perhotelan ( AP )
7. Teknik Sepeda Motor (TSM)
8. Multimedia (MM)
2. PROFIL JURUSAN
Teknik Otomasi Industri
Teknik otomasi industri adalah suatu jurusan teknik
yang menerapkan sistem pengajaran yang mengarah ke bidang perakitan sistem” di
dunia industri yang berbasis otomatis/automatic. Didalam jurusan ini diharapkan
para siswa dan siswi dapat merakit, memperbaiki, dan merawat mesin” di industri
yang sesuai dengan kebutuhan, adapun beberapa kompetensi yang di ajarkan di
bidang otomasi industri:
1. Instalasi Penerangan
2. Elektronika Digital dan Analog
3. Mekanik Elektronik
4. Pengukuran Besaran Listrik
5. Penerapan K3 / Keselamatan Kerja
6. Ilmu Dasar Listrik
7. Instalasi Tenaga
8. Elektromagnetik
9. Perakitan dan Control PLC
10. Microprosesor dan Microcontrol
11. Pengendali Relay
12. Contol Pneumatic dan Electropneumatic
13. Control SCADA dan HMI
2. Elektronika Digital dan Analog
3. Mekanik Elektronik
4. Pengukuran Besaran Listrik
5. Penerapan K3 / Keselamatan Kerja
6. Ilmu Dasar Listrik
7. Instalasi Tenaga
8. Elektromagnetik
9. Perakitan dan Control PLC
10. Microprosesor dan Microcontrol
11. Pengendali Relay
12. Contol Pneumatic dan Electropneumatic
13. Control SCADA dan HMI
14.
Perakitan Panel PLC dan Electromagnetik
15. Perbaikan dan Perawatan Komponen Listrik
15. Perbaikan dan Perawatan Komponen Listrik
Di
luar negeri biasa disebut Automation Engineer. Merupakan disiplin ilmu yang
mempelajari otomatisasi perangkat/sistem.Pemanfaatan sistem kontrol seperti
halnya komputer yang digunakan untuk mengendalikan mesin-mesin industri dan
kontrol proses untuk menggantikan operator tenaga manusia. Industrialisasi itu
sendiri merupakan tahapan dalam pelaksanaan mekanisasi, dimana konsep
mekanisasi tetap mesin-mesin industri dilakukan manusia sebagai operator dengan
menempatkan mesin sebagai pembantunya sesuai dengan permintaan kerja secara
fisik.
paling enak njelasinyya, bayangkan dalam pikiranmu sebuah Industri Perakitan Mobil
Kita lihat dalam sebagian proses produksi mobil menggunakan bantuan lengan lengan robot.Sedikit peran manusa disitu. Di bagian lain ada robot untuk pengecatan body mobil, pengelasan, untuk memindahkan satu kerangka mobil ke tempat produksi lain menggunakan Conveyor yang juga otomatis. Semua itu gambaran Otomatisasi Industri yang menjadi lahan pekerjaan seorang Sarjana Teknik Otomasi.
paling enak njelasinyya, bayangkan dalam pikiranmu sebuah Industri Perakitan Mobil
Kita lihat dalam sebagian proses produksi mobil menggunakan bantuan lengan lengan robot.Sedikit peran manusa disitu. Di bagian lain ada robot untuk pengecatan body mobil, pengelasan, untuk memindahkan satu kerangka mobil ke tempat produksi lain menggunakan Conveyor yang juga otomatis. Semua itu gambaran Otomatisasi Industri yang menjadi lahan pekerjaan seorang Sarjana Teknik Otomasi.
Contoh lain di PLN unit pembangkitan.
Untuk mengontrol distribusi listrik dan mekanisme kerja pembangkitan di
lapangan dilaksanakan melalui ruangan control. Ruangan kontrol berisi layar
layar dan komputer serta bberapa orang yang mengamati berjalannya proses di
monitor tersebut. ini yang disebut sbagai SCADA, suatu teknologi otomasi yang
banyak digunakan saat ini. Bayangkan, untuk mengendalikan distribusi listrik se
pulau jawa bali cukup dilakukan melalui sebuah layar monitor.
Komentar
Posting Komentar