SISI PEMBANGKIT LISTRIK
Bagian ruang dari lingkup pekerjaan listrik yang bertugas memproduksi listrik dengan kapasitas tertentu. Membangkitkan listrik di Indonesia diperoleh dari merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Energi mekanis diperoleh dari berputarnya turbin yang digerakan oleh berbagai potensi alam seperti, air ( Pembangkit listrik Tenaga Air ), Uap ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap ), Geotermal ( Panas Bumi ), Dsb. Selain menggunakan potensi alam pembangkit listrik bisa memanfaatkan tenaga mesin dengan bahan bakar solar maupun bensin seperti genset ( Pemangkit Listrik Tenaga Disel ), PLTU ( dengan bahan bakar batu bara untuk membuat uap/boiler ). Bahkan di era maju ini sudah banyak pembangkit listrik yang sangat ramah dengan lingkungan seperti, pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga Angin, pembangkit listrik tenaga Nuklir dan lain lain.
Berikut jenis jenis pembangkit listrik :
1. PLTA ( Pembangkit listrik tenaga air)
karena sumber daya alam berupa sungai melimpah, maka PLTA banyak di jumpai
Kelebihan : 1. Kapasitas pembangkit besar
2. ongkos produksi sangat murah
3. sekaligus menjadi objek wisata
1. PLTA ( Pembangkit listrik tenaga air)
karena sumber daya alam berupa sungai melimpah, maka PLTA banyak di jumpai
Kelebihan : 1. Kapasitas pembangkit besar
2. ongkos produksi sangat murah
3. sekaligus menjadi objek wisata
Kelemahan : 1. Berdampak buruk pada ekosistem alam
2. Investasi sangat mahal
2. Investasi sangat mahal
2. PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
PLTU adalah pembangkit listrik tenaga uap, uap sebagai primer di peroleh dari pembakaran air tawar menggunakan bahan bakar batu bara. PLTU biasanya di bangun di bibir pantai. hal ini memudahkan pengangkutan batu bara.
Kelebihan : 1. kapasitas listrik yang dihasilkan besar Sumber daya alam panas bumi di Indonesia sangat melimpah
2. Biaya operasional murah
Kelemahan: 1. Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar
2. investasi awalnya mahal
2. Biaya operasional murah
Kelemahan: 1. Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar
2. investasi awalnya mahal
3. PLTP (pembangkit listrik tenaga panas bumi)
Sumber daya alam berupa panas bumi. rata rata adanya di daerah gunung merapi, maka pembangunan nya tidak bisa besar seperti halnya pembangunan PLTA/PLTU. oleh karena itu kapasitasnya pembangkitnya juga tidak seberapa.
kelebihan :1. ongkos produksinya murah
2. merupakan salah satu energi yg bersih
3. ramah lingkungan
kelemahan : 1. biaya modal yg tinggi
2. Lokasi pembangkitnya rawan bencana alam
3. mempengaruhi kestabilan tanah di sekitarnya
Sumber daya alam berupa panas bumi. rata rata adanya di daerah gunung merapi, maka pembangunan nya tidak bisa besar seperti halnya pembangunan PLTA/PLTU. oleh karena itu kapasitasnya pembangkitnya juga tidak seberapa.
kelebihan :1. ongkos produksinya murah
2. merupakan salah satu energi yg bersih
3. ramah lingkungan
kelemahan : 1. biaya modal yg tinggi
2. Lokasi pembangkitnya rawan bencana alam
3. mempengaruhi kestabilan tanah di sekitarnya
4. PLTMH (pembangkit listrik tenaga mikro hidro)
pembangkit ini biasanya diadakan oleh masyarakat desa. sumber daya alam berupa sungai, di pegunungan sangat tepat digunakan. listrik dari pembangkit ini biasanya digunakan untuk daerah yg tidak terjangkau PLN, namun mempunyai SDA berupa sungai yg deras
Kelebihan :1. Merupakan energi yg ramah lingkungan
2. teknologi yg handal dan kokoh sehingga mampu beroperasi hingga lebih dari 15thn
3. Efisiensi
kelemahan :1. Lokasi potensi jauh dari beban sehingga cenderung tidak ekonomis
2. Harga sparepart yg cenderung masih mahal
3. Tarif yg menyulitkan karena pertimbangan sosial yg dominan
5. PLTD(pembangkit listrik tenaga diesel)
pembangkit ini biasanya digunakan di lokasi yg jauh dari jangkauan PJB, contohnya di pelosok kalimantan dan lain lain
Kelebihan : 1. harganya murah
2. bisa dipindah pindah
3. cocok dilokasi terpencil
kelemahan:1. ongkos produksi mahal2. kapasitas kecil
Bagian Utama dari pembangkit adalah generator, yakni mesin yang berputar untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik menggunakan prinsip medan magnet , gaya gerak listrik, dan sistem penghantaran.
Pembangkit listrik alternatif
- Sel surya
- PLTN Pembangkit listrik tenaga nuklir
- Pembangkit listrik tenaga angin
- Pembangkit listrik tenaga ombak
- Pembangkit listrik menggunakan biomassa
SISI TRANSMISI
Pada dasarnya listrik digunakan harus menggunakan penghantar listrik. Listrik tidak boleh digunakan tanpa media penghantar. Dari sisi pembangkit listrik dikirimkan menuju kota-kota konsumen, namun sebelum listrik itu dikirimkan, listrik tesebut harus dinaikan tegangannya berkali lipat menggunakan trafo step-up. Trafo step up berfungsi untuk menaikan tegangan berkali lipat agar saat listrik disalurkan tidak terjadi kehilangan tegangan.
Sisi transmisi berupa instalasi menara / tower / SUTET ( Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi ). SUTET mempunyai tegangan sebesar 200 kv ( 200 000 v ) hingga 500 kv ( 500 000 v ). Konstruksi jaringan SUTET menggunakan sistem 4 kawat yaitu, 3 phasa dan 1 netral.
3 phasa 1 netral adalah penghantar yang digunakan SUTET. Penghantar yang atas adalah penghantar netral, sedangkan 3 phasa dibawahnya berurutan disebut phasa ( fase ) R S T yang bertenaga 200 kv – 500 kv.
Keuntungan menggunakan Instalasi SUTET adalah listrik yang ditransmisikan ekstra tinggi sehingga listrik pasti dapat terkirim hingga ke gardu distribusi lalu konsumen dan pemasangan SUTET jauh dari jangkauan pemukiman penduduk.
Kerugian menggunakan instalasi SUTET adalah pembebasan lahan untuk menara SUTET mahal, investai pembangunan mahal, dan medan elektromagnetik yang ditimbulkan berbahaya untuk kesehatan manusia.
SISI DISTRIBUSI
Ruang lingkup listrik yang betugas dalam membagi atau menyalurkan listrik dari gardu induk menuju ke gardu distribusi. Listrik dari jaringan transmisi akan masuk ke gardu distribusi dari Jaringan Tenaga Menengah ( JTM ) untuk diturunan tegangannya dengan menggunaan trafo step-down.
Fungsi gardu distribusi :
- Sebagai tempat mengatur aliran listrik dari sistem transmisi satu ke sistem transmisi berikutnya
- Sebagai tempat kontrol sistem transmisi dan sistem distribusi
- Sebagai penurun tegangan dari sitem transmisi menjadi tegangan sistem produksi ( 20-60 kv )
Instalasi jaringan tegangan menengah dapat berupa tiang beton, standar dech, isolasi keramik, trafo TM, grounding, arester, PHB ( Papan Hubung Bagi ), LBS ( Load Breacker Switch ), alat ukur, indikator, dsb.
Jenis – jenis jaringan distribusi
SUTM ( Saluran Udara Tegangan Menengah )
Menggunakan kabel ACSR. Kabel ACSR adalah kabel yang tak berisolasi, oleh karena itu penyambungan perbaikan harus dengan prosedur yang benar, menggnakan tiang beton benkonstruksi tertentu. SUTM menggunakan sistem 3 phase yaitu R S T, sedangakan netral menggunakan bumi dan juga grounding
PEMANFAATAN
Tegangan dari trafo distribusi disalurkan menuju ke panel tegangan rendah. dipanel tersebut , tegangan listrik dibagi menurut jurusannya . listrik disalurkan ke Pelanggan menggunakan SUTR, instalasi SUTR berupa tiang beton . instalasi SUTR menggunakan sistem 3 PHASE 4 KAWAT dan 1 PHASE 2 KAWAT. dan dilanjutkan menuju APP . APP adalah alat pengukur dan pembatas. alat ukurnya berupa KWH meter dan pembatas nya adalah MCB. APP merupakan peralatan yg dimiliki PLN yg dipasang di rumah,kantor,sekolahan, dan industri. APP digunakan sebagai alat transaksi antara PLN dan Konsumen. dan konsumen tidak boleh melakukan perubahan pada APP.
KWH METER
Kepanjangan dari KILO WATT HOUR yg artinya adalah penggunaan daya dalam satuan kilowatt selama satu jam.
Cara kerja KWH METER..
KWH yg paling banyak digunakan adalah KWH piringan/alumunium.dan akan berputar dalam 900 kali dalam 1 kilowat. saat listrik digunakan untuk beban maka akan muncul pluks magnetik, karena flukls magnetik tersebut piringan alumunium itu akan berputar.
Komentar
Posting Komentar